Kamis, 27 Mei 2021

TEKNIK PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

KONSEP BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK

          1. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

a.       Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat

b.      Konseling kelompok adalah layanan konseling individual yang dilaksanakan di dalam suasana kelompok

 

2. TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

a.       Tujuan bimbingan kelompok

1.       Pengembangan kemampuan bersosialisasi siswa khususnya dalam berkomunikasi

2.       Mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi , wawasan dan sikap yang menunjukan perwujudan tingkah laku yang lebih efektif dalam berkomunikasi

b.      Tujuan konseling kelompok

1.       Berkembangannya kemampuan sosialiasasi siswa khususnya dalam berkomunikasi

2.       Dapat dientaskan masalah konseli

 

     3. ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

a.       Asas Kerahasiaan

b.      Asas Keterbukaan

c.       Asas Kesukarelaan

d.      Asas Kegiatan

e.      Asas Kenormatifan

 

       TAHAP-TAHAP BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

             I. TAHAP PEMBENTUKAN (Pengenalan, Pelibatan diri dan Pemasukan diri)

1.       Ucapan selamat datang dan terima kasih

2.       Doa bersama

3.       Pengertian bimbingan kelompok

4.       Tujuan bimbingan kelompok

5.       Cara pelaksanaan (kegiatan bimbingan dan konseling kelompok melalui empat tahap yaitu Tahap Pembentukan, Tahap Peralihan, Tahap Kegiatan, dan tahap Peakhiran/Penutup untuk itu diharapkan anggota kelompok aktif memberikan masukan terkait dengan masalah yang akan dibahas pada tahap III (Tahap Kegiatan)

6.       Asas-asas bimbingan kelompok

7.       Perkenalan dilanjutkan rangkaian nama

Peranan Pemimpin Kelompok

a.       Menampilkan diri secara utuh dan terbuka

b.      Menampilkan penghormatan kepada orang lain, hangat, tulus, bersedia membnatu, dan penuh empati

 

 II. TAHAP PERALIHAN (Pembangunan Jembatan antara tahap pertama dan tahap ketiga)

1.       Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap berikutnya

2.       Menawarkan dan mengamati apakah anggota telah siap menjalani kegiatan pada tahap berikutnya

3.       Mempelajari dan membahas suasana yang terjadi dalam kelompok

4.       Meningkatkan kemampuan keikutsertaan anggota

5.       Bila perlu kembali ke beberapa aspek tahap pertama, agar para anggota kelompok semakain mantap

Peranan Pemimpin Kelompok

a.       Menerima suasana yang ada secara sabar dan terbuka

b.      Tidak mempergunakan cara-cara yang bersifat langsung atau mengambil alih kekuasaannya

c.       Mendorong dibahasnya suasana perasaan

d.      Membuka diri, sebagai contoh, dan penuh empati

 

III. TAHAP KEGIATAN

1.       Setiap anggota mengemukan masalah yang dialaminya secara bergantian (topik Bebas)

2.       Pemimpin kelompok mengemukan masalah atau topik yang akan dibahas (topik tugas)

3.       Tanya jawab hal yang belum dipahami (diharapkan anggota kelompok berperan aktif dalam memberikan tanggapan terhadap masalah yang dibahas)

4.       Anggota memilih dan menentukan masalah yang akan dibahas pertama

5.       Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok  yang terpilih menjelaskan masalahnya

6.       Anggota kelompok membahas masing-masing topik secara mendalam dan tuntas

7.       anggota yang masalahnya telah dibasah diberi kesempatan untuk mengemukakan hal-hal yang akan dilakukan setelah pembahasan selesai

Peranan Pimpinan Kelompok

a.       Sebagai pengatur lalu lintas dengan sabar dan terbuka

b.      Aktif tetapi tidak banyak bicara

c.       Memberikan motivasi dorongan dan penguatan, serta penuh empati

 

IV. TAHAP PENGAKHIRAN

1.       Pemimpin kelompok mengemukaan bahwa kegiatan akan diakhiri

2.       Pemimpin dan anggota mengemukakan kesan hasil kegiatan layanan bimbingan kelompok

3.       Merencanakan kegiatan lanjutan jika masalah yang belum dibahas

4.       Pesan dan harapan anggota kelompok

5.       Ucapan terimah kasih

6.       Doa

Peranan pemimpin kelompok

a.       Tetap mengusahakan suasana hangat, bebas, dan terbuka

b.      Memberikan pernyataan dan mengucapkan terima kasih atas keikutsertaan anggota

c.       Memberikan semangat untuk kegiatan lebih lanjut

d.      Penuh rasa persahabatan dan empati

 

 

Peran Guru Bimbingan dan Konseling

 

1.      Pengertian Guru BK

Guru BK merupakan seorang pendidik yang ditugaskan untuk membantu siswa mengatasi masalah-masalah yang dialaminya baik dalam lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. hal ini sesuai dengan SK Mendikbud dan Kepala BAKN No.0433/1993 dan No.25 Tahun 2003 tentang petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya pasal 1 poin (a) menyatakan bahwa guru BK adalah guru yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik. Dari pernyataan ini dapat dimaknai bahwa guru BK merupakan seorang pendidik yang ditugaskan untuk membantu sejumlah peserta didik.

Senada dengan itu Prayitno dkk (1999:8) menyatakan guru BK adalah guru yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Guru BK bertanggung jawab untuk merencanakan dan menindak lanjuti dalam bimbingan dan konseling terhadap peserta didik, yang menjadi tanggungjawabnya. Dari pernyataan ini dapat dimaknai bahwa guru BK merupakan seorang pendidik yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Hal ini lebih ditegaskan oleh W. S. Winkel (1997:187) bahwa guru BK  adalah seorang tenaga professional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan (full time guidance counselor).  

Dari beberapa pengertian guru BK yang dikemukakan oleh para ahli, disimpulkan bahwa guru BK adalah guru yang mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan dan konseling untuk membantu mengatasi permasalahan siswa.

Didalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling tugas guru BK, menurut Dewa Ketut Sukardi (2008:92) antara lain:

a.       Melaksanakan layanan bimbingan dan konseling.

b.      Memasyarakatkan bimbingan dan konseling.

c.       Merencanakan progam bimbingan dan konseling.

d.      Melaksanakan segenap layanan bimbingan dan konseling.

e.       Mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling.

f.    Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi program pelayanan bimbingan dan konseling.

g.      Mengadministrasikan kegiatan layanan bimbingan dan konseling. 

h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling kepada koordinator bimbingan dan konseling

Berdasarkan  pendapat yang dikemukana oleh Dewa Ketut Sukardi tentang tugas guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dapat dimaknai bahwa guru BK didalam melaksanakan, merencanakan, mengevaluasi, dan mengadminstrasikan kegiatan layanan bimbingan dan konseling diharapakan adanya tanggungjawab dalam melaksankannya, agar pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling berjalan dengan lancar.

Hal ini juga dijelaskan oleh Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2008:35-36) bahwa tugas guru BK yaitu:

a.    Memahami konsep-konsep bimbingan dan konseling, serta ilmu bantu lainnya.

b.    Memahami karakteristik pribadi siswa, khususnya tugas-tugas perkembangan siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

c.    Mensosialisasikan (memasyarakatkan) program bimbingan dan konseling.

d.   Merumuskan perencanaan program layananan bimbingan dan konseling.

e.    Melaksanakan program layanan bimbingan, yaitu: layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan layanan dukungan sistem…

f.     Mengevaluasi program hasil (perubahan sikap dan perilaku siswa, baik dalam aspek pribadi, sosial, belajar maupun karier).

g.    Menindaklanjuti (follow up) hasil evaluasi.

h.    Menjadi konsultan bagi guru dan orang tua siswa.

i.      Bekerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait.

j.      Mengadministrasikan program layanan bimbingan.

k.    Menampilkan pribadi secara matang, baik menyangkut aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual.

l.      Memiliki kemauan dan kemampuan untuk senangtiasa mengembangkan model layanan bimbingan, seiring dengan kebutuhan dan masalah siswa, serta perkembangan masyarakat (sosial-budaya, atau dunia industri).

m.  Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya kepada kepala sekolah.

 

Dari pernyataan yang dikemukakan Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan tentang  tugas guru BK disimpulkan bahwa guru BK didalam melaksanakan kegiatan layanan bimbingan konseling diharapkan adanya tanggungjawab, kerjasama dengan pihak yang lain dan memahami konsep-konsep dari bimbingan konseling dan ilmu yang lain agar menambah wawasan pengetahuan sebagai guru BK.

Sejalan dengan hal tersebut Prayitno, dkk (1997:189-190) menyatakan lebih rinci  tentang tugas guru BK antara lain;

a.    Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.

b.    Merencanakan program bimbingan dan konseling.

c.    Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan dan konseling.

d.   Melaksanakan segenap program kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

e.    Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

f.     Menganalisi hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling

g.    Melaksanakan kegiatan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

h.    Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yang dilaksanakannya.

i.      Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada koordinator bimbingan dan konseling.

Berdasarkan  penjelasan Prayitno tentang tugas guru BK dapat dimaknai bahwa guru BK dalam memasyarakatkan, merencanakan, melaksanakan, menilai, menganalisi dan mengadministrasikan program layanan bimbingan konseling dan kegiatan pendukung diharapkan adanya tanggungjawab untuk dilaksanakan. Dengan adanya beberapa penjelasan yang diberikan oleh para ahli tentang tugas-tugas guru BK, dapat disimpulkan bahwa guru BK dalam memberikan layanan bimbingan konseling dan kegiatan pendukung diharapkan agar memahami, melaksanakan, bertanggungjawab, menilai, mengadministrasikan dan mengetahui tugasnya sebagai seorang pedidik untuk membantu siswa mengatasi permasalahan yang dihadapinya, sehingga siswa tersebut akan berkembang secara optimal dikemudian hari.

2. Peran Guru Bimbingam atau konselor

Soetjipto dan Raflis Kosasi (2007:101) adapun peran dan tugas konselor sekolah dalam kegiatan bimbingan dan konseling terkait dengan kegiatan belajar siswa, adalah:

1.        Menyusun program bimbingan dan konseling bersama kepala sekolah.

2.        Memberikan garis-garis kebijaksanaan umum mengenai kegiatan bimbingan dan konseling.

3.        Bertanggung jawab terhadap jalannya program.

4.        Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan program sehari-hari.

5.        Memberikan laporan kepada kepala sekolah.

6.        Membantu untuk memahami dan mengadakan penyesuaian kepada diri sendiri, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial yang makin lama makin berkembang.

7.        Menerima dan mengklasifikasikan informasi pendidikan dan informasi lainnya yang diperoleh dan menyimpannya sehingga menjadi catatan kumulatif siswa.

8.        Menganalisi dan menafsirkan data siswa untuk menetapkan suatu rencana tindakan positif terhadap siswa.

9.        Melaksanakan bimbingan dan konseling individual.

10.    Bersama guru membantu siswa memilih pengalaman atau kegiatan ko-kurikuler yang sesuai dengan minat, sifat, bakat, dan kebutuhan.

11.    Membantu guru menyusun pengalaman belajar dan membuat penyesuaian metode mengajar yang sesuai dan dapat memenuhi sifat masalah masing-masing siswa.

12.    Mengadakan konsultasi dengan orang tua siswa dan mengadakan kunjungan rumah (home visit).

13.    Menyelenggarakan pembicaraan kasus (case conference).

14.    Melakukan ahli tangan (referal) masalah siswa kepada pihak lain

Dari beberapa peranan dan tugas guru pembimbing menurut Soetjipto dan Raflis Kosasi dapat dimaknai bahwa guru BK merupakan salah satu tenaga pendidik yang dapat membantu siswa untuk mengatasi permasalahan yang dialami mereka, agar mereka dapat berkembang secara optimal, untuk itu guru BK sangat memerlukan bantuan personil sekolah lainya khususnya guru mata pelajaran dalam membantu kegiatan belajar siswa.

 


 

 

TEKNIK PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK

KONSEP BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK           1. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK a.        Bimbingan kelompok adalah layanan b...